SRAGEN-Dalam rangka mengisi kegiatan bulan Ramadhan 1428 H, para dhalang
yang tergabung GUYUB DHALANG SURAKARTA akan mengadakan safari
budaya pagelaran wayang kulit Th. 2007 di tujuh daerah, yaitu Solo,
Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Grobogan dan serta satu
daerah di Jawa Timur. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 15
September 2007, secara bergiliran di daerah daerah tersebut.
Menurut Ketua Guyub Dhalang Surakarta GPH Benowo, safari budaya
Romadhon 1428 / 2007 ini merupakan kegiatan rutin Guyub Dhalang Surakarta
yang dilaksanakan setiap bulan Romadhon. Untuk bulan Romadhon 1428 H ini
merupakan kegiatan yang keempat kalinya.
GPH Benowo menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengisi
waktu luang karena para dalang libur pentas sebulan penuh selama bulan
Romadhon. Dengan demikan dalam bulan yang penuh berkah ini para dalang
dapat berkarya sekaligus memberikan contoh kerukunan kepada masyarakat
luas.
Tambah GPH Benowo, berbeda dengan pagelaran wayang kulit pada
umumnya \'Safari Budaya Wayang Kulit 2007\' ini adalah pagelaran wayang kulit
semalam suntuk yang menampilkan para dalang dan pangrawit profesional dari
Solo, Boyolali, Sukoharjo, karanganyar,Wonogiri, Sragen, Klaten dan Semarang.
Beberapa dalang kondang yang mendukung Safari Budaya Wayang Kulit
2007 ini , antara l ain : Ki. H. Anom Soeroto Solo), Ki. Manteb.
Sudarsono(karanganyar), Ki. Sayoko Gondosaputro(Klaten), Ki. Purbo. Asmoro
dan Ki. Ir. H. Warseno (Solo), Ki. Maryono (Sukoharjo, Ki. Suryanto Purbo
Carito ( Boyolali), Ki. Susilo Tengkleng (Boyolali), Ki. Medhot Darsono (Sragen)
Ki. Widodo Wilis Prabowo (Wonogiri) dll.
Sementara untuk wiraswara/swarawati terdapat nama nama Giarto, Budi
sutopo, Nyi Rosiati, Nyi Harjutri. Selain itu juga didukung pelawak kondang Muh.
Syakirun (Kirun) dan Sandirono.
Untuk Kabupaten Sragen Safari budaya Wayang Kulit tersebut akan
dilaksanakan hari ini, Senin, 8 Oktober 2007 bertempat di Alun alun Sasono
Langen Putro. Pentas yang digelar mulai pukul 20.00 WIB tersebut akan
mengambil lakon “Bimo Krido ”.
Sumber/Foto : Humas